NabiSAW melarang umatnya untuk mengambil harta yang bukan hak.
Jakarta - Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid HNW mengatakan bahwa peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW yang diinisiasi oleh Sultan Sholahudin al-Ayyubi, memiliki kaitan yang sangat erat dengan perjuangan pembebasan Palestina dan Masjid Al karenanya, kata dia, menjadi sangat wajar bila spirit membela Palestina menjadi salah satu materi yang dikedepankan saat MPR RI menggelar Konferensi Internasional Pimpinan MPR, Majlis Syura dan Lembaga Parlemen sejenis dari parlemen-parlemen Negara OKI, di Bandung, 24-26 Oktober Palestina itu disampaikan oleh berbagai delegasi dari Parlemen Turki, Irak, Maroko, Iran, Aljazair, Saudi Arabia, Bahrain, Pakistan, Palestina dan Indonesia, sehingga menjadi salah satu butir yang disepakati menjadi bagian dari keputusan forum yg dituangkan dalam Deklarasi Bandung. Menurutnya, gagasan awal peringatan Maulid adalah antara lain mencintai Rasulullah dan meneladani suksesnya sebagai teladan pemersatu umat yang memenangkan perjuangan umat, yang kemudian dikorelasikan dengan perjuangan untuk membebaskan Masjid Al Aqsha Palestina."Sejarah Maulid Nabi ini sangat terkait dengan Palestina. Dan kini semakin relevan memperhatikan perkembangan penjajahan Israel terhadap Palestina yang semakin brutal dan meluas serta tidak mengindahkan resolusi-resolusi PBB," jelas HNW dalam keterangannya, Senin 31/10/2022Hal ini dia ungkapkan saat sambutan dalam peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW yang diselenggarakan oleh DPD PKS Jakarta Selatan, di Jakarta, Sabtu 29/10. Dalam peringatan tersebut, selain dihadiri pimpinan PKS di Jakarta Selatan, juga hadir para Habaib, Kiyai, Ustadz, dan ustadzah dan Tokoh masyarakat se-Jakarta melanjutkan dalam konteks Indonesia dan dunia internasional, spirit ini sudah ada sejak Presiden pertama RI Ir. Soekarno. Sejak awal sikap Bung Karno sangat jelas mendukung perjuangan kemerdekaan Palestina, seperti menolak kehadiran Israel dalam Konferensi Asia dan Afrika dengan mengundang pimpinan Palestina yaitu AsSayyid Al Amin al Husaini, Mufti Jerusalem dan Imam Masjid Al Aqsa."Padahal saat itu Israel sangat berharap untuk diundang, tetapi justru Bung Karno mengundang mufti dari Palestina," melanjutkan bahkan dalam dunia olahraga, Bung Karno juga tetap menegaskan sikapnya, mendukung Palestina dan menolak penjajahan Israel. Misalnya, ketika Indonesia yang hampir masuk ke Piala Dunia 1958 menolak bertanding melawan Israel."Ini bukan hanya sekedar masalah olahraga, tetapi juga masalah konsistensi terhadap Pembukaan UUD 45 bahwa penjajahan harus diakhiri dan ditolak, dan perjuangan kemerdekaan Palestina harus didukung," terhadap kemerdekaan Palestina itu, lanjut HNW, juga mewujud dengan berdirinya OKI dan Persatuan Parlemen negara-negara OKI. Indonesia aktif sebagai anggota di OKI maupun PUIC Persatuan Parlemen Negara-Negara anggota OKI.Menurutnya, Indonesia terbukti konsisten dengan sikap itu, sehingga dengan terbuka Indonesia dan Presiden Jokowi menolak keras klaim sepihak Israel bahwa Jerusalem adalah ibukota Israel, sekalipun klaim itu didukung Amerika Serikat. Tidak berhenti di situ, Presiden Jokowi dalam KTT Luar biasa OKI di Istanbul, dengan lantang mengajak untuk bersatu membela Palestina merdeka dengan ibukotanya Yerusalem Timur."Dukungan Presiden Jokowi terhadap perjuangan kemerdekaan Bangsa dan Negara Palestina, kembali disampaikan oleh Presiden Jokowi, saat menerima kunjungan kehormatan Perdana Menteri Palestina, jelang digelarnya Konferensi MPR sedunia gagasan MPR RI," juga 'PM Shtayyeh Saya Yakin Indonesia Tetap Kokoh untuk Hak-hak Palestina'[GambasVideo 20detik]
Demikianlahsabda Nabi saw. tentang pentingnya persatuan. Khususnya bagi sesama muslim yang seharusnya saling menyayangi, mencintai, menguatkan, berempati, dan tolong menolong satu dengan lainnya dalam kebaikan. Bukan malah sebaliknya, saling menghina, mencaci, dan menjatuhkan satu dengan lainnya. Wa Allahu A'lam bis Shawab. Ia adalah tanggungjawab kita bersama. Cover image via Kosmo & AA News Follow kami di Telegram, jadi antara yang terawal untuk dapatkan berita dan artikel-artikel menarik di SAYS Seismik. Umum mengetahui tentang isu yang berlaku sekarang antara Palestin dan Israel Walaupun dua pihak ini telah mempunyai konflik sejak dulu lagi, namun ia tetap tidak dapat diselesaikan kerana sebab daripada pihak-pihak tertentu.Anda juga pasti ada dengar dalam seminggu dua ini berita mengenai Gaza sekali lagi diserang oleh Zionis. Malah apa yang lebih teruk, mereka bahkan menceroboh dan menyasarkan tempat suci umat islam iaitu Masjid tentu perkara ini telah menaikkan marah bukan saja umat Islam di Palestin, tetapi umat Islam di seluruh dunia. Jadi, kita sebagai umat Islam sebenarnya bukan saja perlu mempertahankan tempat suci tersebut tetapi juga bumi Palestin. Mengapa? Berikut adalah beberapa sebab kami kongsikan daripada seorang pengguna Twitternya 1. Masjid pertama sebagai kiblat umat Islam Gambar sekadar hiasan. Image via Iklimder Tahukah anda Masjid Al-Aqsa merupakan masjid yang menjadi kiblat utama bagi umat Islam untuk melaksanakan solat.Sabda Rasululllah SAW"Masjid apakah yang pertama dibangunkan di atas muka bumi ini?" Baginda menjawab "Masjid al-Haram". Selepas itu masjid apa pula? Baginda menjawab "Masjid Al-Aqsa". [HR Bukhari dan Muslim]. 2. Tanah para Anbia Antara para Anbia yang pernah dilahirkan, dibesarkan dan disemadikan di bumi Palestin ialah Nabi Ibrahim, Nabi Ismail, Nabi Ishak, Nabi Yaakub, Nabi Syuib, Nabi Musa, Nabi Zakaria, Nabi Yahya, Nabi Isa dan lain-lain lagi. 3. Pusat keamanan sejagat Difahamkan, ia merupakan padang Mahsyar selepas kiamat dan merupakan pusat keamanan Rasulullah SAW"Ia adalah bumi Mahsyar dan kebangkitan." [HR Imam Ahmad dan Ibn Majah]. 4. Orang yang tinggal di sana dikira sebagai orang yang berjihad Sesiapa yang tinggal di sana, Allah ibaratkan mereka sedang berjihad. Selain itu, tempat tersebut juga dikenali sebagai bumi pertahanan jihad.Rasulullah SAW bersabda "Ahli Syam akan berterusan dalam jihad dan ribath di jalan Allah." [HR at-Tabrani dan Al-Haitami]. 5. Hak orang Islam sehingga hari kiamat Bumi Palestin merupakan pusat untuk kumpulan orang yang sentiasa teguh menegakkan kebenaran dan hak orang Islam sehingga hari kiamat.Sabda Rasulullah SAW“Sekelompok dari umatku akan tetap berada dalam kebenaran yang nyata dan akan mengalahkan musuh-musuh mereka dan mereka tidak akan disakiti oleh musuh-musuh mereka kecuali apabila ditimpa kesusahan dan sehingga datang pertolongan dari Allah dan keadaan mereka akan kembali seperti sedia kala.” Para sahabat bertanya, “Di manakah tempat mereka itu ya Rasulullah?” Baginda menjawab “Di Baitul Maqdis dan di aknaf bawah lindungan Baitul Maqdis.” [HR At Tabrani]. 6. Tanah yang diberkati Allah Bumi Palestin ternyata adalah tanah yang diberkati dan menjadi saksi terhadap usaha Nabi dan Rasul utusan Allah menyampaikan akidah tauhid kepada manusia sejak zaman berzaman. Firman Allah SWT “Maha suci Allah yang telah menjalankan hamba-Nya Muhammad pada malam hari dari Masjidil Haram di Makkah ke Masjid Al-Aqsa di Palestin, yang Kami berkati sekelilingnya, untuk memperlihatkan kepadanya tanda-tanda kekuasaan dan kebesaran kami. Sesungguhnya Allah jualah Yang Maha Mendengar, lagi Maha mengetahui. [Al-Israk 1]. 7. Ibu negara umat Islam pada akhir zaman Palestin ialah bumi yang akan didirikan sebagai ibu negara umat Islam pada akhir zaman dan kemajuannya akan membawa kepada tanda-tanda akhir zaman. Rasulullah SAW bersabda “Pembangunan Baitul Maqdis membawa kepada kehancuran Madinah kerana diserang wabak. Semoga urusan kita mempertahan bumi suci ini dipermudahkan oleh Allah SWT LIKE Facebook dan follow Twitter SAYS SEISMIK dan temui segala cerita mesti kongsi sekarang! Lagi artikel menarik hanya di SAYS Seismik Bab: Sabda nabi shallallahu 'alai wa sallam; 'Di antara kalian akulah yang paling mengerti tentang Allah' Nomor : 19. حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ سَلَامٍ قَالَ أَخْبَرَنَا عَبْدَةُ عَنْ هِشَامٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ
Konten ini adalah kiriman dari pembaca Kirimkan informasi, gagasan, pemikiran, atau pendapat dari Anda dalam bentuk tulisan kepada kami, klik di sini. Palestina قال رسول الله صلعم لا تزال طائفة من أمتي على الحق ظاهرين، لعدوهم قاهرين، لا يضرهم من خالفهم، إلا ما أصابهم من اللأواء، قالوا يا رسول الله وأين هم؟ قال ببيت المقدس وأكناف بيت المقدس رواه أحمد في مسنده – “Akan ada segolongan kecil dari Umatku, yang terang membela kebenaran, bertindak tegas terhadap musuh-musuhnya, Tidak akan menggoncang mereka siapa-siapa yang membencinya. Para Sahabat bertanya; Dimana mereka Wahai Rasulullah? Rasul menjawab; Di Baitul Maqdis, dan tepi-tepi baitul Maqdis” Palestina adalah sepotong besar aqidah kita. Mengumandangkan perjuangan membebaskannya, berarti menyuarakan kesejatian Aqidah, dan keutuhan Islam kita. Di sana negeri para Nabi, yang hadir hidup, berjuang, dan wafat di tanah yang aura keberkahannya begitu kuat. Jika Berjaya Palestina, berjayalah Kaum Muslimin. Jika terhinakan Palestina, maka terhinakanlah kaum muslimin, seperti yang kita lihat hari ini. Apa perhatian Nabi Muhammad ketika Palestina masih dibawah jajahan Romawi? Sesungguhnya dalam Sirah Nabawiyah, ketika disebut perang Tabuk, perang Mu’tah dan pasukan besar pimpinan Usamah bin Zaid, kesemuanya adalah kasatuan besar masterplan besar Nabi untuk membebaskan Baitul Maqdis. Dengan kata lain, perjuangan Nabi untuk memenangkan tanah suci Palestina begitu hebat dan maksimal. Bahkan sejatinya, pasukan terakhir di kehidupan Nabi yang dipimpin Usamah bin Zaid adalah pasukan besar berisi sahabat besar menuju tujuan besar; Al-Quds! Palestina! Hari ini, pejuang Palestina sedang dalam keadaan siaga. Perbekalan keimanan dan kekuatan militer sedang dikembangkan begitu besarnya. Setelah Pejuang Brigade Izzuddin Al-Qassam memenangkan Perang Furqon, Perang Asfim Ma’kul, lalu Perang Hijar min Sijjil, saat ini mereka sedang dalam persiapan maksimal menuju Wa’dul Akhirah’, atau bisa dibilang hentakan besar-besaran melawan penjajahan Zionis Israel terhadap Palestina. Sebenarnya seperti apa Palestina di benak manusia-manusia hebat ini? Dan bagaimana Rasulullah mendeskripsikan pentingnya tanah Syam yang di sana ada Palestina, Libanon, Suriah, Yordania dan sebagian Sinai dalam hadits-hadits shahih? Hingga para pejuang tidak kehabisan ide dan tenaga, bahkan menjadi pasukan hebat yang membuat Penjajah Zionis kewalahan? Beginilah sekelumit pemahaman dari pengetahuan Palestina yang begitu banyak. *** Syam Negeri Penuh Keberkahan “Berbahagialah Syam, berbahagialah Syam, berbahagialah Syam!”, kata Nabi memulai halaqah beliau. Sahabat bertanya, “Dengan apa yang Rasul Syam berbahagia?”, lalu dengan lugas Rasul menjawab, “Para Malaikat membentangkan sayap-sayapnya di Syam”. Al-Izz bin Abdussalam berkata “Maksdunya adalah bahwa Allah dan para Malaikat memberkahi juga merahmati tanah Syam” Tanah Syam, yang hari ini terdiri dari Palestina, Suriah, Libanon dan Yordania begitu penting bagi Nabi, juga menempati posisi khusus di hadapan Allah. Itulah mengapa keberkahannya nyata. Tumbuh-tumbuhan hidup, udara yang sejuk, lembah dan bukit-bukit subur yang indah, dan letak geografis yang sangat-sangat berharga bagi mereka yang ingin memenangkan pengaruh geopolitik. Hadist dari Abdullah bin Hawwalah, bahwasanya Rasul bersabda; “Di malam Isra’, aku melihat tiang berwarna putih seperti mutiara, dibawa oleh para Malaikat. Aku bertanya, Apa yang kalian bawa?”. Para Malaikat menjawab, “Tiang Islam, Kami diperintahkan untuk meletakkannya di Syam” Al-Izz bin Abdussalam menjelaskan, “Nabi mengabarkan bahwa tiang Islam, yaitu Iman, berada di Syam ketika zaman muncul banyak fitnah. Maknanya Ketika muncul banyak fitnah pada ummat ini, penduduk Syam tetap teguh memegang Iman mereka.” Syam Negeri Mahsyar Seluruh Manusia Dari hadits Bahz bin Hakim bin Muawiyah Al-Qusyairi dari Ayahnya dari Kakeknya, berkata; “Wahai Rasulullah, kemana engkau memerintahkanku untuk bermukim?” kemudian Rasul menjawab, “Kesana”, dan tangan beliau menunjuk ke arah Syam, “Sesungguhnya kalian akan digiring menuju kesana mahsyar dalam keadaan berjalan kaki dan berkendara serta berjalan diatas wajah kalian.” Kemudian ayat Quran surat Qaaf ayat 41, menjelaskan وَاسْتَمِعْ يَوْمَ يُنَادِ الْمُنَادِ مِنْ مَكَانٍ قَرِيبٍ “Dan dengarkanlah seruan pada hari penyeru malaikat menyeru dari tempat yang dekat.” Para Mufassir menafsirkan bahwa yang dimaksud “tempat yang dekat” adalah Sakhrah, yang berada di Masjid Al-Aqsha. Dengan kata lain, Malaikat Israfil akan memanggil manusia menuju mahsyar di atas As-Sakhrah Masjid Al-Aqsha, dan Syam itu sendiri menjadi Padang Mahsyar. Al-Ahwadhi berkata, “Tempat dikumpulkannya manusia berada di sebuah tanah suci di Syam, Allah mengumpulkan seluruh jiwa di sana, maka itulah padang Mahsyar.” Syam Negeri Kecintaan Para Nabi Dalam Kitab Mu’jam Al-Buldan, termaktub bahwa Ibnu Abbas pernah berkata, “Baitul Maqdis dibangun oleh para Nabi, dijadikan tempat bermukim para Nabi, dan tidaklah satupun jengkal di Baitul Maqdis melainkan telah menjadi tempat Shalat para Nabi dan tempat berdirinya para Malaikat.” Para Nabi bergerak dan berjalan menuju Tanah Palestina, ia adalah tanah yang berkah, Negeri para Nabi, Negeri tegaknya agama Islam, dan negeri saksi peradaban dari Nabi Adam hingga hari kiamat. Syam Negeri yang Didoakan Nabi Rasulullah bersabda, “Ya Allah berkahilah Syam kami, Ya Allah berkahilah Yaman kami, Ya Allah berkahilah Najd kami….”. Al-Izz bin Abdussalam menjelaskan, “Ketika Rasulullah mendoakan keberkahan Syam, lalu baru kemudian Yaman, menunjukkan bahwa keutamaan Syam atas Yaman.” Pohon di Syam Seperti Pohon Di Surga Dari hadits Utbah bin Abdissalmi berkata, seseorang badui datang kepada Rasulullah SAW dan bertanya, “Apakah di Surga ada buah?”. Lalu Rasulullah menjawab, “Betul, dan di dalamnya pula ada sebuah pohon Thuba kebahagiaan dan ia berada di Surga Firdaus.” Kemudian Si Badui bertanya lagi, “Di bumi ini adakah pohon yang menyerupainya?” Lalu Rasul menjawab, “di bumi ini tidak ada pohon seperti itu, namun apakah engkau pernah datang ke Syam?”. “Belum wahai Rasulullah”, jawab Si Badui. Maka Rasulullah berkata, “Sesungguhnya ada sebuah pohon yang mirip dengannya di Syam yang disebut Al-Jauzah, tumbuh dengan satu batang, lalu tumbuh di atasnya cabang-cabang yang banyak.” Muadzin Masjid Baitul Maqdis Didahulukan Masuk Surga Dari Jabir bahwasanya seorang lelaki datang menemui Rasulullah dan bertanya, “Wahai Rasulullah, siapakah yang akan pertama kali masuk ke Surga?”. “Para Nabi”, jawab Rasulullah. “Lalu siapa?”, “Para Syuhada”. “Lalu siapa?”, “Muadzin Masjid Al-Haram”. “Lalu siapa?”, “Muadzin Masjid Baitul Maqdis”. “lalu siapa?”,”Muadzin masjidku ini”. “Lalu siapa?”, “Seluruh muadzin masjid-masjid sesuai dengan kadar amalan mereka.” Dan hingga saat ini, ada sebuah sejarah besar yang mesti dibuka tabirnya. Bahwasanya Bilal bin Rabah tidak hanya mengadzani Masjid Nabawi dan Masjid Al-Haram. Ketika Umat Islam di bawah pimpinan Umar Bin Khattab membebaskan Masjid Al-Aqsha, maka Bilal bin Rab;ah menjadi Muadzin pertamanya setelah sekian lama beliau tidak mau adzan disbebabkan selalu menangis dan mengingat Nabi. Dan di hari pembebasan Tanah Al-Quds, Bilal bin Rabah adalah muadzin pertama masjid itu. Subhanallah! *** Siapa Pembebas Palestina? Dalam sebuah dialog yang diampu oleh Ustadz Azhari Suhaemi sebagai Bidang Edukasi KNRP Pusat, beliau menerangkan tentang sebuah fakta sejarah, bahwa pembebas Al-Aqsha dalam sejarah kaum Muslimin tidak pernah dilakukan oleh orang-orang di dalam Palestina. Umar bin Khattab, Khalifah pembebas Palestina, adalah bagian dari Bani Adi, orang Quraisy yang memimpin pasukan Muslimin bangsa arab membebaskan gerbang Palestina, dan beliau bukan orang Palestina. Nuruddin Zanki, inisiator pembebas Al-Quds pasca dijajah pasukan Salib, bukanlah orang Arab, melainkan keturunan Bangsa Turki, lalu mengadakan agenda jihad yang fenomenal sehingga memutus rantai kekuasaan Penjajah Salib di beberapa wilayah penting di Syam. Shalahuddin Al-Ayyubi, pembebas Al-Quds yang memenangkan Pertempuran Hattin 1187 Masehi bukanlah orang Palestina, bukan pula orang Arab. Beliau lahir di Benteng Tikrit di Iraq, keturunan Suku Kurdi. Meneruskan perjuangan Nuruddin Zanki, beliau berhasil membuka kembali gerbang Al-Quds setelah 88 tahun dibawah jajahan Pasukan Salib sejak 1099 M. Lalu, Siapakah Pembebas Palestina di masa depan nanti? Mari membahas hadits Nabi Muhammad SAW, “Kamu sekalian akan membunuh yahudi, kalian berada di timur sungai, dan mereka berada di barat sungai”. Dari hadist yang disampaikan Nabi Muhammad ini, ada sebuah fakta unik yang sangat menarik untuk ditelisik. Di mana barat sungai? Dan di mana timurnya? Seperti kita tahu, di Palestina kita mengenal sebuah wilayah besar Palestina yang disebut sebagai Dhuffah gharbiyah’ atau West Bank dalam bahasa Inggris, dan Tepi Barat’ dalam bahasa Indonesia. Wilayah itu adalah daerah yang berbatasan langsung dengan Yordania. Dan di sanalah Masjid Al-Aqsha berdiri. Yang menarik adalah penamaan tepi barat, daerah itu dinamakan Tepi barat’ karena ia berada di sebelah barat Sungai Yordan. Begitu nyata hadist yang disampaikan Rasulullah dan dikaji hari ini di dunia nyata. Lalu, dengan logika sederhana mari mengambil pemahaman dari maksud Nabi Muhammad, bahwa saat pembebasan Al-Aqsha, Zionis Israel akan bermarkas di Tepi Barat, lalu Kaum muslimin berada di timur sungai’. Memaknai timur sungai’ berarti tanah yang berada di timur sungai Yordania, jika meluaskan definisi itu, berarti segala negeri di timur Palestina adalah bisa jadi termasuknya. Seperti itulah yang dijelaskan dalam dialog edukasi itu. Jika, bangsa Arab telah membebaskannya, bangsa Turki telah membebaskannya, Bangsa Kurdi telah membebaskannya, maka saat era depan pembebasan Al-Aqsha bukan tidak mungkin adalah saat Asia memasuki eranya yang lebih perkasa, lalu negeri-negeri timurlah yang menjadi pelaku pembebasan Palestina. Karena masa kepemimpinan Allah pergilirkan, dan setiap peradaban telah mengecap keberhasilan pembebasan Palestina, maka bisa jadi kesempatan untuk membebaskan Palestina di masa depan muncul dari negeri Timur. Dan Indonesia menjadi bagian pembebasannya. Inilah sekelumit Nubuwat Nabi Muhammad tentang betapa pentingnya Palestina dan bahkan Al-Quran dan hadits nabi telah memberitakan letak-letak peristiwa penting yang akan terjadi di hari depan Palestina sebagai jantung Umat Islam sedunia. Maka tidak sangsi jika Syaikh Ahmad Ali Muqbil sebagai Ketua Dewan Ulama Palestina Yaman berkata, “Palestina adalah sepotong besar aqidah kita!” Redaktur Deasy Lyna Tsuraya Beri NilaiLoading... Mahasiswa Universitas Al-Azhar Cairo, Mesir Alumni SMPIT Ihsanul Fikri Mungkid Magelang Alumni Ponpes Husnul Khotimah Kuningan
AIBukhari) Sebaik-baik rumah kaum ialah rumah yang terdapat di dalamnya anak yatim yang diperlakukan (diasuh) dengan baik, dan seburuk-buruk rumah kaum muslimin ialah rumah yang di dalamnya terdapat anak yatim tapi anak itu diperlakukan dengan buruk. (HR. Ibnu Majah).
Dalam pidatonya di Yerusalem, Yahya Cholil Staquf menyerukan agar Palestina dan Israel berdamai. ANTARA FOTO/Wahyu Putro A Jakarta, CNN Indonesia - Kunjungan Yahya Cholil Staquf ke Yerusalem menuai kecaman dan kemarahan dari kalangan pembela Palestina. Meski menyatakan lawatan itu tidak mewakili posisinya sebagai anggota Dewan Pertimbangan Presiden, ataupun Nadhlatul Ulama dimana dia menjadi Sekjen. Sejumlah kalangan menyayangkan lawatan Yahya yang terjadi di saat Israel melibas demonstran Palestina di Jalur Gaza. Lebih dari 120 demonstran Palestina tewas dan lainnya pidatonya yang diterima Yahya Staquf menyatakan misinya, selain atas nama pribadi sebagai warga muslim, tapi juga menyerukan kepada Israel dan Palestina untuk menghentikan pidato Yahya di Yerusalem Saya mengucapkan terima kasih kepada ICFR Israel Council on Foreign relations yang telah mengundang saya untuk datang dan berbicara di forum ini. Saya terharu. Saya, seorang Muslim, dari negeri mayoritas Muslim terbesar, dari organisasi Islam terbesar. Di tengah atmosfer yang diwarnai ketegangan, bahkan permusuhan, kebencian dan dendam, Anda mengundang saya. Anda meminta saya untuk berbicara. Dan Anda siap mendengarkan. Saya terharu. Saya tidak melihat makna lain dari ini, selain bahwa Anda semua mempunyai niat baik. Anda tulus menginginkan jalan keluar dari kemelut ini. Anda percaya, atau sekurang-kurangnya ingin menguji kepercayaan Anda, pada harapan akan perdamaian. Dan masa depan yang lebih saya datang kesini bukan atas nama Indonesia, negeri asal saya, bukan pula atas nama Nahdlatul Ulama, organisasi tempat saya mengabdi. Saya datang atas nama kegelisahan dan kesedihan saya pribadi. Kegelisahan dan kesedihan yang tumbuh diatas kesaksian saya akan penderitaan orang-orang Palestina. Karena penderitaan mereka bukanlah milik mereka sendiri saja. Penderitaan mereka adalah juga kekalutan Bangsa-bangsa Arab dan kegalauan Dunia Islam. Dan pada saat yang sama, laksana gambaran di seberang cermin, penderitaan Palestina adalah juga keresahan Israel dan kegamangan Dunia Barat. Dan kini, setelah berpuluh-puluh tahun, semua itu hampir-hampir mengarah pada keputusasaan umat tidak tahu, apakah masih ada diantara kita yang menyaksikan sendiri, bagaimana semua ini dimulai. Yang jelas, kita semua adalah anak-anak dari sejarah yang penuh masalah troubles. Sejarah yang diwarnai curiga, kebencian, rasa sakit dan amarah. Sejarah yang bergulir diluar kendali kita. Rangkaian sebab-akibat dari tindakan-tindakan diluar keputusan kita. Sejarah yang mewariskan kepada kita permusuhan dan ikatan saling menyakiti seolah perjanjian takdir.[GambasFacebook]Izinkan saya bertanya apakah kita ingin meneruskan warisan yang sangat tidak nyaman ini kepada generasi mendatang? Apakah kita senang anak-cucu kita merasakan ketidakberuntungan dan sakit seperti yang kita hidupi sekarang?Sudah berapa lama kita menanggung sakit ini? Sejak puluhan tahun yang lalu? Ratusan tahun? Ribuan tahun?Kini Anda memperingati 70 tahun berdirinya Negara Israel. Baiklah. Sudah berapa banyak, sejak 70 tahun yang lalu itu, orang mencoba menghentikan kemelut ini? Kakek-nenek kita? Bapak-ibu kita? Orang-orang besar datang dan pergi. Melakukan tindakan-tindakan paling berani. Berjuang untuk saling mengalahkan atau mendamaikan. Dan hari ini, kita masih seperti saya, Kyai Haji Abdurrahman Wahid, enam belas tahun yang lalu menceritakan pandangan seseorang tentang upaya penyelesaian masalah Israel-Palestina, yang menurut guru saya sangat menarik compelling. Menurut orang itu, upaya-upaya yang telah dilakukan selama ini hanya mempertimbangkan aspek-aspek politik dan militer, melibatkan hanya pemimpin-pemimpin politik dan militer, dan terbukti gagal. Maka patut dicoba untuk menambahkan unsur baru dalam upaya-upaya itu, yaitu unsur agama, dengan memberdayakan inspirasi-inspirasi agama dan melibatkan pemimpin-pemimpin REUTERS/Mohammed SalemKorban kekerasan di Jalur GazaGuru saya melihat gagasan itu sangat menarik. Tapi beliau juga melihat masalah besar, bahwa didalam setiap agama itu sendiri terdapat pertentangan-pertentangan pandangan, interpretasi, dan madzhab, bahkan pertentangan-pertentangan pula diantara para pemimpinnya. Maka gagasan itu kelihatan menarik sekali saat diucapkan, tapi pasti sulit sekali untuk Kedutaan Besar Israel di Washington, DC beberapa minggu yang lalu, seseorang meminta konfirmasi saya mengenai adanya ajaran-ajaran Islam yang mendorong permusuhan terhadap Yahudi. Saya tidak menjawab secara langsung pertanyaan itu. Saya katakan, saya ingin mencari jalan keluar. Dan kalau agama menghalangi jalan keluar, mari kita tinggalkan maksud saya menyarankan agar orang melepaskan diri dan membuang agama. Saya sendiri beriman kepada Tuhan dan rasul-rasulNya Ibrahim, Musa, Isa, Muhammad dan semua lainnya. Iman yang saya pilih ketimbang nyawa saya. Tapi dogma-dogma adalah interpretasi. Jika suatu interpretasi agama tidak membantu kita memecahkan masalah, mari kita jelajahi interpretasi-interpretasi mangatakan bahwa obat apa pun tidak akan ada gunanya bagi penderita diabetes dan penyakit jantung, kecuali mereka mengubah gaya hidup dan pola makan. Al Qur'an mengatakan إن الله لا يغير ما بقوم حتى يغيروا ما بأنفسهم"Sesungguhnya Tuhan tidak akan mengubah keadaan suatu kaum hingga mereka mengubah apa yang ada pada diri mereka".Jika ditengah perseteruan ini kita terus ngotot memandang pihak lain sebagai musuh, bagaimana mungkin kita mampu melihat peluang bagi perdamaian? Apa gunanya berbagi ini dan itu, menyepakati ini dan itu, mengatakan ini dan itu, jika kita tak pernah bersedia melepaskan cita-cita untuk membasmi lawan? Apakah kita akan terus bertarung sampai salah satu pihak musnah, walaupun harus selama-lamanya hidup dalam kesengsaran?Jika ingin menghentikan konflik, kita harus menghilangkan sebabnya. Kini setiap orang mengklaim bahwa sebab konflik ini adalah ketidakadilan. Maka masing-masing pihak menuntut keadilan. Tapi masing-masing punya perhitungannya sendiri-sendiri tentang apa yang adil dan apa yang tidak adil. Dan konflik pun terus berlangsung tanpa ada saya mengatakan sesuatu yang semua orang sudah tahu tapi entah kenapa enggan mengingatnya, apalagi melaksanakannya. Bahwa keadilan bukan hanya soal menuntut, tapi juga soal memberi. Maka keadilan tak mungkin terwujud tanpa kasih-sayang. Orang yang tidak bersedia memberikan kasih-sayang tidak mungkin mau mempersembahkan keadilan. Ini adalah ruh agama. Inilah ruh Anda melihat kini, bahwa akar konflik ini bukan lagi ketidakadilan, tapi permusuhan. Kebencian kepada pihak lain akan senantiasa mendorong Anda untuk berbuat tidak adil kepada mereka dan menyakiti REUTERS/Ammar AwadRamadan di YerusalemApakah hilangnya permusuhan tergantung pada kepuasan semua pihak akan keadilan? Bagaimana mungkin? Sedangkan masing-masing punya perhitungan yang berbeda tentang keadilan dan bersikukuh dengan keinginan untuk saling menghancurkan?Tidak. Hilangnya permusuhan adalah soal pilihan. Apakah kita memilih dendam atau memaafkan? Apakah kita memilih kebencian atau kasih-sayang? Apakah kita memilih bertarung hingga musnah atau berdamai dan bekerja sama?Jelas bahwa pilihan-pilihan yang menjadi syarat bagi perdamaian bukanlah pilihan-pilihan yang mudah. Tapi selama kita tidak mengubah pilihan dari yang selama ini kita jalani, tidak akan ada jalan keluar sama sekali.[GambasVideo CNN]O, Palestina, dapatkah engkau mengistirahatkan jiwamu dari kemarahan dan dendam? O, Israel, dapatkah engkau menunda keresahanmu tentang rasa tak aman? O, Arab, dapatkah engkau merelakan ruang untuk berbagi? O, kaum Muslimin dan Yahudi, dapatkan kalian meletakan rasa saling curiga dan membangun masa depan bersama dengan ruh iman? O, Dunia! Dapatkah kalian membuat jeda dari perebutan kuasa dan sumberdaya-sumberdaya untuk perduli pada manusia? Manusia dengan darah dan daging seperti dirimu? Manusia dengan hati dan jiwa seperti milikmu? Manusia dengan orang-orang yang disayangi seperti engkau dengan kekasih-kekasihmu?إلى الله المشتكى وهو المستعان ولا حول ولا قوة إلا يالله العلي العظيمTuhanlah tempat mengadu dan Tuhanlah tempat memohon pertolongan dan tiada daya dan kekuatan selain dengan pertolonganNya. nat/nat Diantara orang-orang itu ada seorang ahli perpustakaan.Dialah yang bertugas memelihara gulungan-gulungan kitab yang banyaksekali itu. Di samping itu ia pun mencatat hikayat tentang cara hiduppara anggota persekutuan persaudaraan. Masa itu memang suatu masa yang penuh kerusuhan. Ahliperpustakaan itu makin lama makin cemas.
Jakarta - Lailatul qadar adalah malam kemuliaan yang waktunya dirahasiakan Allah SWT. Orang yang berhasil meraih lailatul qadar tentu akan mendapatkan keutamaan dari malam tersebut. Al-Qur’an menjelaskan secara khusus tentang lailatul qadar dalam satu surah al-Qadr ayat 1-5. Disebutkan bahwa lailatul qadar adalah malam diturunkannya Al-Qur’an dari Lauhul Mahfudz ke Baitul Izzah dan malam tersebut lebih baik dari seribu bulan. “Barang siapa yang bisa menghidupkan malam itu maka ibadah malam itu lebih bagus daripada Anda ibadah kaya gitu seribu bulan,” kata ulama kharismatik KH Yahya Zainul Ma’arif alias Buya Yahya di YouTube Al Bahjah TV. Viral Pengobatan Ida Dayak, Buya Yahya Singgung Rambu-Rambu Pengobatan Islam 5 Keutamaan Membaca Al-Qur'an di Malam Nuzulul Quran Bulan Ramadhan Doa Menyembelih Ayam dalam Bahasa Arab dan Latin, Lengkap dengan Tata Caranya Malam kemuliaan itu ada pada bulan Ramadhan. Namun, waktu tepatnya disembunyikan oleh Allah SWT. Tidak lain hikmahnya adalah agar umat Islam berlomba-lomba untuk meraih lailatul qadar. Banyak umat Islam yang rela beri'tikaf di masjid saat Ramadhan demi ingin meraih lailatul qadar. Biasanya masjid-masjid mulai ramai orang yang beri’tikaf pada sepuluh hari terakhir Ramadhan. Saksikan Video Pilihan IniMalam Nuzulul Quran, Cawagub Taj Yasin dan Santri Cilacap Nyalakan Obor10 Hari Terakhir RamadhanIlustrasi orang yang mendapatkan syafaat dari malam Lailatul Qadar via terjadinya lailatul qadar dirahasiakan, namun beberapa hadis nabi menjelaskan tentang waktu malam kemuliaan itu. Mengutip NU Online, Rasulullah SAW mengisyaratkan bahwa lailatul qadar terdapat pada sepuluh hari terakhir Ramadhan. تَحَرَّوْا ليلة القدر في العشر الأواخر من رمضان Artinya “Carilah Lailatul Qadar itu pada sepuluh hari terakhir Ramadhan. ” Muttafaqun alaihi dari Aisyah radliyallahu anha Dalam kitab Shahih Al-Bukhari dan Shahih Muslim diterangkan bahwa pada 10 hari terakhir Ramadhan Rasulullah SAW menghidupkan setiap malamnya dan membangunkan keluarganya. كَانَ رَسُوْلُ الله إِذَا دَخَلَ العَشْرُ شَدَّ مِئْزَرَهُ وَأَحْيَا لَيْلَهُ، وَأَيْقَظَ أَهْلَهُ{ هذا لفظ البخاري Artinya “Bila masuk sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan, Rasulullah shallallahu alaihi wasallam mengencangkan kainnya menjauhkan diri dari menggauli istrinya, menghidupkan malamnya dan membangunkan keluarganya.” Demikian menurut lafadz Al-Bukhari. Dalam riwayat lain, Imam Muslim meriwayatkan dari Aisyah RA. كَانَ رَسُوْلُ اللهِ يَجْتَهِدُ فِيْ العَشْرِ الأَوَاخِرِ مَالاَ يَجْتَهِدُ فِيْ غَيْرِهِ Artinya “Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersungguh-sungguh dalam sepuluh hari akhir bulan Ramadhan, hal yang tidak beliau lakukan pada bulan lainnya.” HR MuslimMalam Ganjil 10 Hari Terakhir RamadhanIlustrasi Masjid Credit Bukhari meriwayatkan sabda Rasulullah SAW yang lain, mengisyaratkan bahwa lailatul qadar ada pada malam-malam ganjil sepuluh hari terakhir Ramadhan. تَحَرَّوْا لَيْلَةَ الْقَدْرِفِي الْوِتْرِمِنَ الْعَشْرِالْأَوَاخِرِمِنْ رَمَضَانَ Artinya “Carilah Lailatul Qadar itu pada malam-malam ganjil dari sepuluh hari terakhir bulan Ramadan”. HR. Al-Bukhari dari Aisyah radliyallahu anha Lebih khusus lagi, Imam Muslim meriwayatkan dari Ibnu Umar radliyallahu anhuma bahwa lailatul qadar terdapat pada tujuh hari terakhir Ramadhan. الْتَمِسُوهَا فِي الْعَشْرِ الْأَوَاخِرِ يَعْنِي لَيْلَةَ الْقَدْرِ فَإِنْ ضَعُفَ أَحَدُكُمْ أَوْ عَجَزَ فَلَا يُغْلَبَنَّ عَلَى السَّبْعِ الْبَوَاقِي Artinya “Carilah Lailatul Qadar pada sepuluh hari terakhir, jika salah seorang dari kalian merasa lemah atau tidak mampu, maka janganlah sampai terlewatkan tujuh hari yang tersisa dari bulan Ramadhan.” HR. Muslim dari Ibnu Umar radliyallahu anhuma Yang lebih khusus lagi adalah malam 27 sebagaimana sabda Nabi tentang Lailatul Qadar لَيْلَةُ سَبْع وَعِشْرِيْنَ Artinya “Dia adalah malam ke-27. ” HR. Abu Dawud, dari Mu’awiyah bin Abi Sufyan radliyallahu anhuma, dalam Shahih Sunan Abi Dawud. Sahabat Ubay bin Ka’b radliyallahu anhu menegaskan والله إني لأعلمها وأكثر علمي هي الليلة التي أمرنا رسول الله صلى الله عليه وسلم بقيامها هي ليلة سبع وعشرين Artinya "Demi Allah, sungguh aku mengetahui malam Lailatul Qadar tersebut. Puncak ilmuku bahwa malam tersebut adalah malam yang Rasulullah shallallahu alaihi wasallam memerintahkan kami untuk menegakkan shalat padanya, yaitu malam ke-27." HR. Muslim Dengan demikian dapat dibuat kesimpulan bahwa Lailatul Qadar itu ada pada sepuluh akhir Ramadhan, terutama pada malam tanggal ganjil. Dalam hadits Abu Dzar disebutkan أَنَّهُ قَامَ بِهِمْ لَيْلَةَ ثَلاَثٍ وَعِشْرِيْنَ، وَخَمْسٍ وَعِشْرِيْنَ، وَسَبْعٍ وَعِشْرِيْنَ، وَذَكَرَ أَنَّهُ دَعَا أَهْلَهُ وَنِسَاءَهُ لَيْلَةَ سَبْعٍ وَعِشْرِيْنَ خَاصَّةً Artinya “Bahwasanya Rasulullah melakukan shalat bersama mereka para sahabat pada malam dua puluh tiga 23, dua puluh lima 25, dan dua puluh tujuh 27 dan disebutkan bahwasanya beliau mengajak salat keluarga dan istri-istrinya pada malam dua puluh tujuh 27.”Tetap Menghidupkan Malam GenapPemandangan saat umat muslim berdoa di halaman Masjid Agung Sheikh Zayed di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, Sabtu 1/6/2019. Umat muslim memanjatkan doa-doa jelang berakhirnya Ramadan untuk mendapatkan Lailatul Qadar atau malam yang lebih baik dari seribu bulan. KARIM SAHIB/AFPKendati demikian, Buya Yahya menyarankan tetap menghidupkan malam-malam genap pada sepuluh hari terakhir Ramadhan. “Tetap hari yang lain diharap, sehingga jangan sampai kebiasaan kita mengambil ganjil seolah-olah genap gak mungkin datang lailatul qadar. Mungkin datang lailatul qadar di hari yang genap,” kata Buya Yahya.* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
KrisisLebanon: Barter Barang Hingga Pencurian Susu Balita. "Tidak akan terjadi kiamat sehingga engkau semua akan memerangi orang-orang Yahudi sampai batu-batu yang di belakangnya itu ada orang Yahudi yang bersembunyi. Mereka berkata, 'Hai orang Islam, ini ada orang Yahudi bersembunyi di belakangku, maka bunuhlah orang ini'. Kota Yerusalem Foto Reuters/Ronen ZvulunYerusalem merupakan salah satu kota tertua di dunia. Menurut catatan milik Stewart Prowne yang berjudul Cities of the World Jerusalem & Bethlehem, Yerusalem sudah dihuni oleh Bangsa Kanaan sejak tahun 2500 SM. Sementara pemukiman pertama diperkirakan sudah ada sekitar 4000 tahun SM. Ada beberapa sumber yang menyebutkan bahwa Bangsa Kanaan merupakan keturunan Shem dan Eber, anak dari Nabi masa lalu hingga saat ini, Yerusalem berulang kali direbut, ditaklukan, dihancurkan dan dibangun kembali. Setiap jengkal tanahnya mampu bercerita dengan fasih tentang sekeping kenangan kesedihan, kebahagiaan, keimanan dan rentetan sejarah krisis kemanusiaan yang begitu bahasa ibrani, Yerusalem ditulis dengan kata Yerushalayim atau Yerushalaim yang berarti Warisan Perdamaian. Berbagai sumber juga menyebut kata Orshalem sebagai nama awal dari Yerusalem. Orshalem sendiri memiliki arti Kota berbagai kisah seputar asal muasal namanya, dapat disimpulkan bahwa kota ini merupakan sebuah wilayah yang dibangun di atas harapan akan terciptanya kedamaian dan tegaknya nilai-nilai kemanusiaan. Seharusnya Yerusalem menjadi simbol perdamaian bagi peradaban manusia di seluruh demikian, Yerusalem adalah sebuah paradoks. Di saat bersamaan, kota yang penuh keagungan itu disesaki oleh cinta dan dipenuhi oleh kebencian. Keunikan Yerusalem justru berasal dari sekat tipis yang memisahkan kedua ekspresi perasaan manusia Suci Tiga Agama SamawiMagnet Yerusalem terdapat pada arti spiritualnya. sejak dulu ia dipercaya sebagai kota suci tiga agama samawi, yaitu Islam, Kristen dan Yudaisme. Yerusalem dikultuskan oleh agama dan tradisi hingga sejarah dan teologi. Hampir di setiap sudut Kota Yerusalem dapat ditemui tempat-tempat suci dan rumah-rumah ibadah dari berbagai pemeluk umat Muslim, Yerusalem adalah uwla al qiblatayn wa thalith al haramayn yaitu awal mula kiblat sekaligus sebagai kota suci ketiga setelah Mekah dan Madinah. Di kota ini Nabi Muhammad SAW melakukan perjalanan Isra Mi’raj mulai dari Mekkah ke Jerusalem, lalu dilanjutkan ke Sidrat Al Muntaha. Perjalanan malam tersebut menjadi faktor yang memperkuat hubungan antara Mekkah dan Yerusalem sebagai kota suci bagi Umat Rashid Khalidi, seorang profesor Universitas Columbia menyebutkan khalifah kedua Umar bin Khattab menaklukkan Yerusalem dan merebut kembali Masjid Al-Aqsa pada tahun 638 M. Pasukan Islam masuk ke al-Quds di Jerusalem dan mengusir tentara Bizantium. Penduduk Yerusalem sepakat bahwa kota suci itu hendaknya diserahkan kepada Khalifah Umar bin Khattab. Di kala itu khalifah Islam tersebut mengeluarkan ikrar yang masyhur bagi di bawah kepemimpinan Umar bin Khattab, Yerusalem berada pada era keemasan. Perdamaian dan toleransi antar umat beragama terjalin begitu erat. Seluruh pemeluk agama yang ada di Yerusalem benar-benar bisa merasakan kebebasan beribadah sesuai dengan kepercayaan umat Kristen, Yerusalem melambangkan simbol kesucian. Meskipun lahir di Bethlehem dan tumbuh di Nazareth, namun di Yerusalem yang magis itulah Yesus hidup, berkarya, wafat dan bangkit. Yerusalem menjadi tempat di mana gereja pertama kali lahir serta tempat awal mula berkembangnya komunitas Kristen di Yerusalem terdapat jalan yang diberi nama Via Dolorosa atau Jalan Salib. Menurut kepercayaan Kristen, jalan selebar dua setengah meter tersebut menjadi saksi Yesus disalib yang kemudian dianggap sebagai simbol pengorbanan dalam menebus dosa umat manusia. Via Dolorosa menjadi salah satu destinasi wajib bagi para peziarah kristen yang berkunjung ke bagi kaum Yahudi, Yerusalem merupakan satu-satunya kota suci yang dijanjikan kepada mereka. Berdasarkan kepercayaan Yudaisme, Yerusalem merupakan kota pilihan yang dianugerahkan tuhan Yahweh yang harus terus diperjuangkan. Dalam setiap doa harian, kaum Yudaisme kerap kali menyebut Trias Kuncahyo dalam buku yang berjudul Jerusalem, Kesucian, Konflik dan Pengadilan Akhir, di dua perayaan sakral orang Yahudi yaitu Passover Seder atau Paskah Yahudi dan Yom Kippur atau Hari Pertobatan, selalu diakhiri pernyataan tahun depan di Yerussalem.”Bagi kaum Yahudi, tanah yang dijanjikan bukan hanya suatu ungkapan heroik untuk mengklaim kepemilikikan Yerusalem, namun juga mempertahankan, memelihara, dan menjamin kesakralan Jerusalem sebagai kota yang kitab Mazmur atau yang bagi sebagian kalangan Muslim dikenal dengan kitab Zabur, terdapat penggalan pujian yang begitu agung terhadap Yerusalem. “Jika aku melupakan engkau oh Yerusalem, biarlah menjadi kering tangan kananku. Jika aku tidak mengingat engkau, biarlah lidahku melekat pada langit-langit mulutku, jika aku tidak memilih Yerusalem sebagai puncak sukacitaku, jangan biarkan aku bernyanyi lagi.”Masing-masing penganut agama samawi pasti mendambakan berdoa dengan kushyuk di kawasan suci Dome of The Rock, Masjid Al Aqsha, Gereja Makam Kristus, atau Tembok Ratapan yang sekarang disebut sebagai Tembok Barat. Yerusalem pantas disebut sebagai miniatur peradaban dunia. Di setiap sudut kota, ribuan umat beragama dengan khusyuk menyembah tuhan menurut kepercayaannya dari Sekedar Konflik Antar AgamaMeski persoalan spiritual menjadi daya tarik utama permasalahan Yerusalem, namun konflik yang terjadi tidak bisa direduksi melalui perspektif konflik keimanan semata. Lebih luas dari pada itu, konflik saling rebut Yerusalem yang sudah langgeng selama ribuan tahun sudah mencederai nilai-nilai kemanusiaan, tidak perduli apapun latar belakang saling rebut kota suci justru merusak nilai-nilai kesucian kota itu sendiri. Tindakan represif polisi Israel dan perilaku provokatif negara tersebut dalam mengkhianati berbagai resolusi PBB dan Dewan Kemanan PBB telah merenggut banyak nyawa serta kebebasan beribadah masyarakat Palestina. Begitu pula rudal-rudal dari militer Palestina yang merusak rumah-rumah masyarakat sipil Israel telah mengusik ketenangan masyarakat Israel itu data yang dilansir dari jumlah penduduk Israel yang menganut kepercayaan Yudaisme sebesar 78% dari total populasi. Yang tidak banyak orang tahu adalah Islam menjadi agama nomor dua terbesar di Israel, yaitu mencapai 18% dari total Israel juga terdapat beberapa politisi muslim yang menduduki posisi strategis di dalam lingkaran pemerintahan. Jumlah pemeluk agama Islam di Israel juga kian meningkat dalam beberapa tahun di Palestina, selain umat Islam yang menjadi mayoritas hingga 85% dari total populasi, juga terdapat pengikut Yudaisme yang tidak sedikit. Selain itu juga banyak terdapat pengikut Kristen yang 50% diantaranya merupakan anggota Gereja Ortodoks juga memiliki partai besar yang menganut ideologi komunis-nasionalis bernama Popular Front for the Liberation of Palestine PFLP. Selain PFLP, juga terdapat beberapa partai berhaluan Marxis-Leninis dengan jumlah anggota lebih sedikit yang terus tumbuh serta konsisten menyuarakan perlawanan terhadap invasi tengah pusaran konflik Israel dan Palestina, kerap kali muncul pertanyaan “Yerusalem milik siapa?” Pertanyaan seperti ini akan mendapatkan jawaban beragam, tergantung kepada siapa anda bertanya dan melalui sudut pandang apa orang tersebut mengklaim bahwa legalitas internasional mereka atas Yerusalem tertuang dalam Palestine Mandate yang dirumuskan pada tahun 1922 dimana saat itu Liga Bangsa-Bangsa mengakui hubungan historis antara bangsa Yahudi dengan Palestina sebagai sebuah negara berdaulat dan merekomendasikan Palestina sebagai national home bangsa Yasser Arafat yang merupakan pentolan Palestine Liberation Organization PLO dalam suatu kesempatan menyebutkan bahwa Jerusalem merupakan milik bangsa Palestina. “Yerusalem telah dan akan tetap menjadi ibu kota Palestina, semuanya milik Palestina.” Tindakan saling klaim secara terbuka ini menjadi bukti betapa Yerusalem mengakar begitu dalam bagi kedua belah pihak yang de facto, Israel saat ini merupakan pihak yang berdaulat atas Yerusalem. Kedaulatan de facto bisa dilihat dengan penguasaan secara administratif atas Yerusalem yang ditempuh meulalui agresi militer. Sementara secara de jure, kedua belah pihak yang bertikai baik Israel dan Palestina sama-sama mencari validitas dan pembuktian di mata masyarakat internasional. Namun proses pembuktian kepemilikan tersebut tidak lantas membawa Yerusalem ke arah tahun 1995, Perdana Menteri Israel saat itu Yitzhak Rabin menyatakan bahwa Israel berdaulat penuh atas Yerusalem. Bahkan ia menambahkan jika menyerahkan Yerusalem merupakan salah satu syarat terciptanya perdamaian, maka lebih baik tidak perlu ada tertarik dengan Resolusi PBB Nomor 181 II yang diterbitkan pada tahun 1947 dengan merekomendasikan Yerusalem sebagai kota internasional. Internasionalisasi Yerusalem berarti menjadikan Yerusalem sebagai corpus separatum wilayah atau entitas yang terpisah. Jika resolusi ini terwujud, Israel dan Palestina tidak lagi berhak untuk mengklaim Yerusalem sebagai milik mereka. Yerusalem akan dikelola oleh rezim internasional di bawah Dewan Perwalian hanya berselang beberapa bulan sejak diterbitkannya resolusi tersebut, Israel malah memproklamirkan diri sebagai sebuah negara yang merdeka dan berdaulat, sekaligus melanjutkan misinya dalam menganeksasi Jerusalem. Hingga saat ini, belum ada satupun resolusi ataupun perundingan yang mampu menghentikan sengketa tanah suci pergumulan dan konflik antar manusia yang tak kunjung usai, masyarakat global seolah melihat tidak ada lagi tersisa ketulusan di kota para nabi tersebut. Yang tersisa hanya perhitungan soal untung dan rugi serta menang dan manis dari perdamaian tidak akan tumbuh melalui akar semrawut kebencian. Perdamaian hanya akan terwujud jika tenggang rasa dan sikap kompromi muncul dari kedua belah pihak. Sikap pongah dan keras kepala hanya semakin menjadikan perdamaian di Yerusalem sebagai sebuah ilusi yang hanya akan terwujud jika seluruh pihak yang bertikai memiliki kehendak tulus dan baik. Seperti penggalan dalam lagu berjudul Gloria in Exelsis Deo “Et in terra pax hominibus bonae voluntatis” - dan damai di bumi bagi orang-orang yang memiliki kehendak baik!Benar kata mendiang Menachem Begin, "Perdamaian adalah keindahan hidup. Ia laksana sinar mentari. Perdamaian adalah senyum seorang anak, cinta seorang ibu, kebahagiaan seorang ayah, kebersamaan sebuah keluarga. Perdamaian adalah kemajuan peradaban manusia, kemenangan keadilan, kemenangan kebenaran. Perdamaian adalah semua itu, dan lebih dari segalanya."
Sebagaiamanah, sabda Rasulullah, jabatan kelak pada hari kiamat hanya akan menjadi penyesalan dan kehinaan, kecuali bagi orang yang dapat menunaikan kewajiban dan tanggung jawabnya (HR Muslim). Sabda Nabi itu tidak hanya untuk Abu Dzar, tetapi untuk umatnya. Nadanya seperti mengancam, tapi seorang Nabi peduli pada umatnya itu sedang mewanti-wanti.
Secara teologis dan historis, bangsa Arab dan umat Islam lebih lama menguasai Palestina, 2445 tahun, Kristen 687 tahun dan Yahudi 455, meski ada kaitan tiga agama Samawi, umat Islam lebih berhak menempati Oleh Azmi Al Haq PALESTINA merupakan negara Arab Islam yang terletak di bagian selatan pantai Mediaterania timur, dan meluas hingga Lembah Sunga Jordan, yang menempati bagian barat daya Syam, dan lokasinya yang strategis di jantung Timur-tengah sebagai penghubung antara benua Asia dan Afrika. Bumi Syam, meliputi wilayah Lebanon, Suriah, Jordania, dan Palestina. Negara ini juga tempat lahir dari tiga agama samawi yaitu Yudaisme, Kristen dan Islam. Selanjutnya, ada tiga alasan mengapa isu Palestina sangat penting untuk dibahas dan ditelaah? Pertama, posisinya secara geografis yang dinilai sebagai titik strategis yang menjadi penghubung benua Asia, Afrika dan Eropa. Ia merupakan garis pertanahan pertama Bumi Syam, maka dari itu penjajah selalu tertarik untuk memperketat kontrol mereka atas Palestina terlebih dahulu untuk mengamankan kendali mereka terhadap negara sekitar. Kedua, signifikansi secara historis, yaitu; di antaranya pernah didiami oleh beberapa peradaban besar seperti Yabusia, Kan’an, Asyur, Romawi, Yunani, Persia, Babilonia, dan akhirnya pembebasan oleh pasukan Islam. Ketiga, Palestina merupakan pusat keagamaan besar sepanjang sejarah. Bagi umat Islam, banyak Nabi dan rasul yang diutus melalui tanahnya serta menjadi lokasi Masjid Al-Aqsha yang merupakan kiblat pertama. Sedangkan bagi umat Kristen, Palestina merupakan negeri kelahiran Yesus Nabi Isa dan terdapat Gereja Qiyamah di dalamnya dan bagi orang-orang Yahudi, Palestina dikalaim tanah yang dijanjikan Tuhan yang didalamnya terdapat Kuil Sulaiman. Berangkat dari situlah, penulis mencoba menguraikan dengan rumusan-rumusan masalah yang telah disinggung sebelumnya. Pertama, sejarah singkat agama-agama yang mendiami Palestina Menurut para ahli sejarah, tanah Palestina secara garis besar didiami oleh tiga pengikut agama Samawi Yahudi, Kristen, Islam. Jauh sebelum munculnya negara-negara modern, tanah suci Palestina merupakan kediaman bagi kaum Yahudi kuno yang merupakan pengikut dari Nabi Musa alaihissalam dalam kurun waktu sekitar tiga ribu tahun. Di tanah suci ini risalah kenabian dan kerasulan. Bermula dengan risalah yan dibawa oleh Nabi Ibrahim alaihissalam, kemudian Nabi Luth as, Nabi Ismail as, Nabi Ishaq as, Nabi Ya’kub as hingga Nabi Musa alaihissalam. Lalu diutusnya Nabi Daud dan Nabi Sulaiman as. Palestina juga merupakan tanah bagi para Nabi seperti Ilyas, ilyasa, Asyi’ya, Armiya, Hizkiyal, Danial dsb. Kemudian pada kurun berikutnya, dilanjutkan dengan Nabi Zakariya as, Nabi Yahya as dan Nabi Isa Alaihissalam. Menurut Dr. Bakr Zaky Aw’d, dalam bukunya yang berjudul Ar râd ala Trump Fii Dakwahu Ahaqiyyatu al-Yahud fiil al-Quds, beliau mengatakan bahwa anggapan ini tidak benar sebagaimana yang di klaim oleh para pemuka Yahudi. Bakr Zaky mengatakan bahwa, sebelum datangnya Nabi Ibrahim as yang merupakan garis keturunan dari Nabi Musa as datang dari utara Iraq menuju tanah Palestina, setidaknya ada beberapa kaum yang terlebih dahulu menempatinya. Di antaranya adalah Kan’aniyyun, Hatsiyun, Amuriyyun, dan Yabusiyyun. Dari situ, ia beliau menyimpulkan pengakuan orang-orang Yahudi terhadap pemilik sah tanah Palestina tidak mendasar dan sangat diragukan. Begitu pula proses kembalinya bangsa Israel’ dari tanah Mesir bersama Nabi Musa as tidak berhasil mulus, kaum Jabbariyah yang mendiami Palestina menjadi alasan kaum Nabi Musa as ini menolak memasuki tanah suci itu. Hal ini diabadikan dalam Al-Quran yang merupakan bentuk pembangkangan mereka terhadap utusan Allah. Sedangkan pengikut agama Kristen dalam sejarahnya para umat kristiani meyakini bahwa kelahiran Nabi Isa as Yesus merupakan awal dari kemunculan agama tersebut di tanah suci itu, hal itu berlanjut kala kekaisaran Romawi menguasai tanah Al-Quds, pada tahun 1099-1187 M. Adapun Islam, datang menyinari bumi Palestina dengan sepenuh rahmat. Peristiwa Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad ﷺ yang diabadikan dalam Al-Quran merupakan bagian dari catatan tersendiri bagi agama Islam. Selajutnya pembebasan Al-Quds dan Palestina yang pertama dibawah kepemimpinan Khalifah Umar bin Khattab pada tahun 16 hijriah 637 M berhasil membumikan Islam sebagai agama rahmatanlil alamin. Demikian pula serupa dengan penjelasan menurut Ibnu Katsir dalam Bidayah wâ Nihayah, bahwasanya sebelum pembebasan al-Quds oleh umat Islam, umat Yahudi dan Nashrani telah mendiami tempat tersebut dalam kurun waktu yang cukup lama. Selain dari tiga agama besar ini, terdapat pula aliran-aliran minoritas yang mendiami tanah Palestina seperti aliran Samiriyah, aliran Baha’iyah, aliran Dazariyah dan aliran-aliran kecil lainnya yang notabene minoritas. Dalam data pada dekade terakhir ini, jumlah Muslimin dan Nashrani di Palestina mengalami penyusutan. Sedangkan Yahudi mengalami peningkatan jumlah penduduk dan imigrasi besar dari Eropa Timur dan Rusia. Jika dilihat dari sensus penduduk di dari tahun ke tahun, yang tadinya Muslimin mendominasi 97% populasi Palestina, kini jumlah umat Islam tinggal 30% dan di kota Al-Quds hanya tersisa jiwa, disebabkan Yahudi melakukan yahudisasi Al-Quds dan menjalankan proyek agar Al-Quds menjadi ibukota abadi Israel’. Kedua, argumen masing-masing agama atas tanah Palestina Palestina merupakan pusat peradaban dari tiga agama Samawi. Setiap dari masing-masing agama memiliki ikatan sejarah yang menjadi asbab mengapa tanah suci itu menjadi tanah impian dari dulu hingga hari ini. Tidak hanya meninggalkan situs sejarah keagamaannya, Palestina merupakan tempat suci yang termaktub di kitab masing-masing dari tiga agama Samawi. Palestina dalam pandangan Yahudi “Sungguh akan kami berikan tanah ini,dari sungai Mesir hingga sungai besar, yakni sungai Eufrat.” Kitab Kejadian 15 3-5. Umat Yahudi memiliki pandangan bahwasanya Baitul Maqdis Yerussalem adalah ibu kota abadi bangsa Israel’, dalam kitab taurat disebutkan sebanyak 6400 kali yang konon dinamai pada masa pemerintahan Raja Yebos dan setelah penaklukkan Raja David Daud berganti nama menjadi Kota Daud. David bersama anaknya Salomon Sulaiman yang dalam agama yudaismenya merupakan seorang raja yang diyakini mereka telah membangun kuil untuk agama Yahudi. Berikut beberapa alasan mengapa umat Yahudi merasa paling berhak mengklaim atas tanah Palestina Bangsa Yahudi mengklaim bahwasanya mereka memiliki nasab langsung kepada Nabi Ibrahim as yang kala itu hijrah dari utara Iraq menuju Palestina. Tetapi klaim ini rapuh, sebab bangsa Ka’an telah menetap di wilayah itu selama 1500 tahun sebelum kedatangan Nabi Ibrahim as, seperti yang di jelaskan oleh Dr. Bakr Zaky Awd dalam bantahannya terhadap orang-orang Yahudi. Klaim bangsa Yahudi bawasanya perintah Tuhan terhadap Nabi Musa as agar membawa Bani Israel’ memasuki Palestina yang mereka sangka bermakna Palestina adalah hak sejarah dan agama bagi Bangsa Yahudi. Meski dalam perintah tersebut terjadi pembangkangan yang dilakukan oleh bangsa yahudi terhadap Nabi Musa as, hal ini termaktub dalam surat al maidah ayat 24 sampai 26 meskipun hal itu terjadi setelah sepeninggal Musa dan Harun as yakni di masa Yusya’ bin Nuun Joshua, yang pada akhirnya mereka kemudian merebut kota Jericho dan Ayy dari Bangsa Filistin Kan’an yang sebelumnya telah mendiami tanah itu selama 3000 tahun lamanya. David atau Daud yang kemudian hari menjadi raja Bani Israel’ orang-orang Yahudi yang berhasil mengalahkan Talut Goliath pada tahun 1050 SM dan berhasil merebut tanah Palestina dari orang-orang kan’an. Di Masa pemerintahan Sulaiman sekitar 963–923 SM yang merupakan anak dari Daud, bangsa Israel’ mengalami kejayaan. Pada masa itu diyakini bahwasanya Sulaiman telah membangun sebuah kuil Haikal Sulaiman atau Salomon Temple yang diperuntukkan untuk bangsa Israel’ di kota Ursyalim Yerussalem. Sepeninggal Raja Sulaiman, para keturunannya berselisih. Maka terbagilah kerajaan tersebut menjadi dua bagian, yang pertama menjadi kerajaan Israel’ atau kerajaan Samiri yang beribukota Nablus, sedangkan kerajaan yang kedua bernama kerajaan Yehuda yang beribukota “Ursyalim” Yerussalem. Kerajaan Israel’ runtuh pada tahun 721 SM yang kemudian sekitar 150 tahun kemudian runtuh kerajaan Yahudi. Pada tahun 586 SM Raja Nebukadnezar dari Babilonia menyerang Yerussalem dan menghancurkan kuil ini untuk pertama kalinya, hal ini terjadi sepeninggal Nabi Sulaiman as. Namun pada tahun 521 SM, Raja Persia, Cyrus merebut Yerussalem dan kembali membangun Kuil Sulaiman hingga pada 70 M tentara Romawi menyerang Yerussalem dan meratakan seluruh bagian dari kuil tersebut, berikut dengan pengusiran secara besar-besaran bangsa Yahudi dari tanah suci itu. Dengan demikian, selama beratas-ratus tahun lamanya, tanah Palestina bukan lagi di bawah kendali bangsa Yahudi. Serangan emperium Romawi, serta pembebasan oleh pasukan Islam hingga dibawah kendali Kesultanan Utsmanis Ottoman yang berakhir pada tahun 1924. Barulah pada tahun 1948 terbentuknya negara palsu bernama Israel’ dibawah kendali Kerajaan Inggris. Palestina dalam pandangan Nashrani Kristen Umat Kristiani memandang bahwa Palestina merupakan bagian dari Nubuat yang telah ditetapkan dalam Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru. Mereka berkeyakinan bahwa umat kristenlah sebagai pewaris sah dari tanah suci itu. Di tanah itulah terdapat Gereja Yerussalem Bethlehem yang diyakini sebagai tempat kelahiran sang Yesus Isa Al Masih. Gereja yang di namai sebagai Bunda dari seluruh gereja di dunia ini juga merupakan destinasi rohani bagi setiap umat kristiani. Bahkan, dalam keyakinan mereka kata “Yerussalem” disebutkan 146 kali dalam Perjanjian Lama dan 660 kali dalam Perjanjian Baru. Berikut beberapa alasan mengapa umat Kristen menjadikan tanah Palestina khususnya Yerussalem sebagai Nubuat yang diperuntukkan untuk umat kristiani Baitul Maqdis Yerussalem merupakan tempat kelahiran Isa Al Masih Yesus seperti yang yakini dalam Injil Lucas bagian kedua ayat 1-20, yang di ceritakan dalam ayat tersebut bahwasanya Yesus lahir pada sebuah malam yang tenang disebuah kandang Holy Crypt di kota Bethlehem Yerussalem. Yerussalem Al Quds merupakan tempat pertama Yesus menyebarkan ajarannya di kalangan orang-orang Palestina kala itu. Di kota Yerussalem terdapat Gereja Qiyamah Makam Suci yang dibangun atas prakarsa Ratu Helena pada tahun 328-335 M. Dimana di tempat inilah diyakini ditemukannya salib dari Yesus kristus. Terdapat banyak peninggalan sejarah agama Kristen yang berupa gereja-gereja yang tersebar di kawasan Yerussalem, seperti gereja Santa Maria yang diyakini sebagai Makam dari Imran dan Hannah. Palestina dalam pandangan Islam Dalam pandangan umat Islam, Palestina khusunya Masjid Al-Aqsha yang merupakan kiblat pertama umat yang diberkahi, yang di muliakan oleh jejak para nabi dan rasul dalam mengemban tugas mulia, tanah para salafus shaleh yang menjaga setiap inci tanahnya dengan keimanan dan keta’atan. Tanah yang disinggahi oleh sang Nabi Mulia ﷺ saat melakukan perjalanan Isra’ Mi’raj. Disebutkan berkali-kali dalam Al-Qur’an dan Hadist Nabi ﷺ, bahwa tanah itu dibebaskan oleh para ksatria Islam pada setiap generasinya. Berikut beberapa dalil yang bersumber dari Al-Qur’an dan Sunnah yang berkaitan dengan tanah Palestina Baitul Maqdis Allah berfriman,; سُبۡحٰنَ الَّذِىۡۤ اَسۡرٰى بِعَبۡدِهٖ لَيۡلًا مِّنَ الۡمَسۡجِدِ الۡحَـرَامِ اِلَى الۡمَسۡجِدِ الۡاَقۡصَا الَّذِىۡ بٰرَكۡنَا حَوۡلَهٗ لِنُرِيَهٗ مِنۡ اٰيٰتِنَا‌ ؕ اِنَّهٗ هُوَ السَّمِيۡعُ الۡبَصِيۡرُ “Mahasuci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya Muhammad pada malam hari dari Masjidilharam ke Masjidil Aqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda kebesaran Kami. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar, Maha Melihat.” QS Al-Isyra 1 Dalam sebuah riwayat, dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, beliau Nabi berkata عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَا تُشَدُّ الرِّحَالُ إِلَّا إِلَى ثَلَاثَةِ مَسَاجِدَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ وَمَسْجِدِ الرَّسُولِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَمَسْجِدِ الْأَقْصَى “ “Dari Nabi ﷺ, beliau bersabda “Tidak boleh bersusah-payah bepergian, kecuali ke tiga masjid, yaitu Masjidil Haram, Masjid Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam, dan Masjidil Aqsha.” HR Bukhari dan Muslim. Allah berfirman وَجَعَلْنَا بَيْنَهُمْ وَبَيْنَ الْقُرَى الَّتِي بَارَكْنَا فِيهَا قُرًى ظَاهِرَةً وَقَدَّرْنَا فِيهَا السَّيْرَ ۖ سِيرُوا فِيهَا لَيَالِيَ وَأَيَّامًا آمِنِينَ “Dan Kami jadikan antara mereka dan antara negeri-negeri yang Kami limpahkan berkah kepadanya, beberapa negeri yang berdekatan dan Kami tetapkan antara negeri-negeri itu jarak-jarak perjalanan. Berjalanlah kamu di kota-kota itu pada malam dan siang hari dengan aman.” QS Saba’18 Para ahli tafsir menjelaskan, yang dimaksud ke negeri yang Kami telah meberkatinya’ yakni negeri Syam Yordania, Syiria, Lebanon, Palestina daerah Kerajaan Nabi Sulaiman as. Dalam sebuah riwayat dari Ibnu Umar, Rasulullah ﷺ pernah berdo’a untuk keberkahan Negeri Syam dan Negeri Yaman. Beliau bersabda, “Ya Allah, berikanlah keberkahan bagi kami, negeri Syam dan Yaman.” Palestina utamanya Masjdi Al-Aqsha adalah tempat yang disucikan Allah. Seperti yang disebutkan dalam ayat ” Hai kaumku, masuklah ke tanah suci Baitul Maqdis yang telah ditentukan Allah bagimu, dan janganlah kamu lari ke belakang karena takut kepada musuh, maka kamu menjadi orang-orang yang merugi.” Ayat ini berkaitan dengan perjalanan Nabi Musa beserta kaumnya yang diperintahkan oleh Allah untuk memasuki tanah Palestina Ardhul Muqaddasah. Menurut Ibnu Asakir dari Muadz bin Jabal bahwa kawasan itu dikatakan tanah suci karena telah sekian Nabi-nabi yang menempatinya dan senantiasa mengajak kepada agama wilayah ini juga kala itu bersih dari patung-patung berhala dan kepercayaan sesat. Di tanah Palestina adalah bumi Padang Mahsyar seperti yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad dengan sanad dari Sayyidah Maimunah binti Sa’ad, bibi dari Nabi Muhammad ﷺ. Kala bertanya tentang keutamaan Baitul Maqdis, Rasulullah ﷺ bersabda, “Palestina bumi Mashyar dan Mansyar.” Di dalam beberapa hadist disebutkan bahwasanya di tanah Palestina nantinya akan muncul Thâifah Mânshúrah yang akan terus berpegang kepada kebenaran. >>> Bersambung >>
SABDA Versi 4.0 disediakan untuk menolong masyarakat Kristen Indonesia mempelajari Alkitab dengan lebih dalam, mudah, dan menyenangkan! SABDA© Versi 4.0 berisi program software Alkitab, yang dikembangkan dari program Online Bible, yang dilengkapi dengan "Perpustakaan Elektronik", yang berisi berbagai bahan biblika dan bahan-bahan kekristenan
JAKARTA - Tim Nasional Palestina telah tiba di Indonesia. Mereka mendarat di Bandara Udara Internasional Soekarno-Hatta Soetta, Tangerang, Banten, pada Sabtu 10/6/2023 malam WIB. Duta Besar Palestina untuk Republik Indonesia Zuhair Al-Shun hadir bersama keluarganya untuk menyambut Tim Singa dari Kanaan mengapresiasi Indonesia yang telah memberikan kesempatan untuk melakukan pertandingan persahabatan. Bahkan, Indonesia menjadi negara yang istimewa bagi Palestina. "Saya apresiasi Ketua PSSI, yang sudah banyak membantu. Erick Thohir adalah sahabat Palestina sesungguhnya," kata Al-Shun, dikutip dari laman resmi PSSI, Ahad 11/6/2023. Timnas Palestina ini disambut para pendukungnya di Terminal 3 Bandara Soetta, sebelum kemudian diterbangkan ke Surabaya, Jawa Timur, pada Ahad 11/6/2023 pagi WIB, untuk bersiap menghadapi laga uji coba melawan Indonesia dalam FIFA matchday pada Rabu 14/6/2023. Selain Al-Shun, ratusan pendukungnya dari Aqsa Working Group AWG juga hadir untuk menyambut kedatangan Al Fida'i, julukan lain dari timnas Palestina. Ataa Jaber dkk kemudian akan bersiap melawan Indonesia yang akan digelar di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya. Atas kedatangan mereka ke Indonesia, Ketua Umum PSSI Erick Thohir mengucapkan selamat datang. Erick menandai laga Indonesia vs Palestina ini sebagai pertandingan yang sarat nilai. Salah satunya adalah nilai persaudaraan antara kedua negara yang akan semakin erat melalui olahraga. PSSI juga menegaskan, sebanyak 10 persen dari hasil penjualan tiket laga tersebut akan disumbangkan untuk perjuangan bangsa Palestina. Bagi squad Garuda, laga melawan Palestina ini sarat nilai nasionalisme karena menjadi salah satu harapan menambah poin. Khusus untuk squad Garuda yang akan tampil dalam laga melawan Palestina, Erick mengapresiasi komitmen para pemain yang sudah bergabung dengan timnas. "Karena ini pertandingan melawan Palestina adalah kepentingan nasional. Dan ini salah satu dari dua pertandingan besar yang akan digelar pada Juni 2023. Merah Putih lebih tinggi di atas segalanya. Ingat, ranking Palestina di dunia lebih tinggi dari kita. Tetapi, meski kalah ranking, Garuda Indonesia pasti bisa optimal," kata Erick. Timnas Palestina yang diasuh oleh pelatih kepala asal Tunisia, Makram Daboub ini kini bertengger di peringkat 93 dunia. Sementara itu, timnas Indonesia berada di peringkat 149 FIFA. 7rnJ.
  • dc71uuviz8.pages.dev/183
  • dc71uuviz8.pages.dev/179
  • dc71uuviz8.pages.dev/379
  • dc71uuviz8.pages.dev/256
  • dc71uuviz8.pages.dev/332
  • dc71uuviz8.pages.dev/369
  • dc71uuviz8.pages.dev/220
  • dc71uuviz8.pages.dev/365
  • sabda nabi tentang palestina